15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Ponpes Da'arus Sa'adah Terkrndala Dana, Muktamar NU Masih Tertunda


FAKTA JURNALIS.COM-Jadwal Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung menjadi polemik.

Itu setelah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerbitkan surat perintah.

Surat itu berisi instruksi kepada panitia agar segera mengambil langkah-langkah terukur untuk menyelenggarakan Muktamar NU di Lampung pada 17 Desember 2021.


Namun, hal itu menuai bantahan dari PWNU Lampung.

Rais Syuriah PWNU Lampung Soleh Bajuri menyebut, keputusan Rais Aam PBNU itu sifatnya pribadi.

Lalu bagaimana dengan persiapan Ponpes Da'arus Sa'adah, Lampung Tengah yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Muktamar NU?

Kepala Ponpes Da'arus Sa'adah Ali Wafa saat dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya masih terkendala proses persiapan venue utama muktamar.

"Kami masih melakukan pengejaran aula utama sebagai tempat pelaksanaan muktamar. Untuk aula utama tampaknya masih belum siap sampai batas waktu segitu (17 Desember)," terang Ali Wafa saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Jumat (26/11/2021).

Menurut pria yang biasa disapa Gus Wafa itu, pihaknya terkendala dana.


"Kendalanya juga ada di modal. Karena untuk itu kami (panitia) masih minim. Selain itu, juga kendalanya ada pada pengadaan rangka besi yang sulit kami dapat," bebernya.


Jika tidak ada kendala, ia memastikan pembangunan aula utama sebagai tempat utama pelaksanaan muktamar dapat selesai sekitar dua pekan ke depan.

"Kalau dua tadi (kendala) dapat diadakan, pengerjaannya hanya memakan waktu dua minggu saja," tandasnya.

Terkait kesiapan tempat lainnya, kata Gus Wafa, sejauh ini untuk penginapan para muktamirin (peserta), tempat parkir utama, dan toilet sudah siap.


"Poin utamanya ialah kami di Ponpes Da'arus Sa'adah menunggu apa yang menjadi instruksi PBNU, apakah (muktamar) diundur atau dimajukan," pungkasnya.

Keputusan Pribadi

Keputusan Rais Aam PBNU terkait pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU pada 17 Desember 2021 mendapat bantahan dari PWNU Lampung.

Rais Syuriah PWNU Lampung Soleh Bajuri menyebut, keputusan Rais Aam PBNU merupakan keputusan pribadi.

Diketahui, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerbitkan surat perintah.

Surat itu berisi instruksi kepada panitia agar segera mengambil langkah-langkah terukur untuk menyelenggarakan Muktamar NU di Lampung pada 17 Desember 2021.


Menurut Soleh, itu merupakan keputusan pribadi yang dikeluarkan oleh KH Miftachul Akhyar

"Belum, itu surat pribadi beliau. Di NU kan ada AD/ART dan PO-nya," kata Soleh Bajuri, Jumat (26/11/2021).

Karena itu, dia menunggu keputusan resmi PBNU.

"Kita tetap ikut keputusan resmi dari PBNU," kata Soleh Bajuri, Jumat (26/11/2021).


Sebelumnya Ketua PWNU Lampung Prof Mukri membenarkan PBNU  menginstruksikan Muktamar NU digelar pada 17-19 Desember 2021.

Mukri mengatakan, instruksi tersebut dikeluarkan secara resmi oleh Rais Aam PBNU.

"Iya benar, itu perintah langsung dari Rais Aam PBNU," kata Mukri, Jumat.

Mukri mengaku pihaknya hanya mengikuti kebijakan pusat.

"Ya kalo kita kan daerah, cuma ngikut aja ya. Sami'na wa atho'na," ujar Mukri.

Terkait kesiapan tempat, Ketua Organizing Committee (OC) Panitia Daerah Muktamar ini menyebut pada prinsipnya sudah siap.

Namun memang ada beberapa yang perlu dimatangkan.


Panitia terus mengebut persiapan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama.

Salah satunya adalah mempersiapkan lokasi muktamar.

Ketua Steering Committee (SC) Panitia Daerah Muktamar Ke-34 NU Soleh Bajuri membenarkan kedatangan Ketua SC Panitia Pusat Prof M Nuh ke UIN Raden Intan Lampung, Kamis (25/11/2021).

Kedatangan M Nuh dalam rangka meninjau kesiapan UIN sebagai salah satu lokasi Muktamar NU.

"Iya kemarin meninjau untuk memastikan kesiapan, sementara untuk persiapan kita jalan terus," kata Soleh Bajuri, Jumat (26/11/2021).

Mantan Ketua PWNU Lampung ini menjelaskan, ada banyak gedung yang disiapkan di UIN Raden Intan Lampung.


Kampus UIN Raden Intan Lampung akan fokus dijadikan sebagai tempat sidang-sidang komisi saat pelaksanaan muktamar.

"Di kampus hanya sidang-sidang komisi, gedungnya sudah siap," kata Soleh Bajuri.

"Di kampus-kampus itu (Unila, UIN, Malahayati) memang gedungnya sudah siap, tapi pemusatan kegiatan ada di Ponpes Darussadah," imbuh Soleh Bajuri.

Terkair Ponpes Darussadah tersebut, dia mengatakan saat ini masih dalam proses pembangunan aula.

Menurutnya, sarana yang ada di Ponpes Darussadah sedang dipersiapkan.

"Kalo Darussadah belum siap terkait sarananya, aula yang akan digunakan untuk muktamar belum selesai," jelas Soleh Bajuri.

Baru 20 Pesen

Pembangunan aula Muktamar Ke-34 NU di Ponpes Darussadah, Lampung Tengah baru 20 persen.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua PCNU Lampung Tengah Imam Suhadi.

Imam Suhadi mengatakan saat ini sejumlah pekerja masih terus melakukan pembangunan aula muktamar.

"(Baru) 20 persen, masih jalan terus," ujar Imam Suhadi.

Dia mengaku, pembangunan aula tersebut tidak akan lama.

Itu berkat gotong royong warga NU Lampung Tengah dan secara umum warga NU Lampung.

Kata Imam Suhadi, setiap hari gotong royong pembangunan aula muktamar tersebut dilakukan tidak kurang dari 100 orang.

"Itu bentuk antusiasnya warga NU Lampung Tengah dibantu juga dengan warga NU lainnya. Ada dari Mesuji, Tulangbawang, dan daerah lainnya. Pernah sampai 200 orang sehari," jelas Imam Suhadi.

Digelar 17 Desember

Teka-teki waktu penyelenggaraan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akhirnya terjawab.

Itu setelah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerbitkan surat perintah.

Surat itu berisi instruksi kepada panitia agar segera mengambil langkah-langkah terukur untuk menyelenggarakan muktamar pada 17 Desember 2021.

Surat perintah ini menjadi dasar dan pijakan bagi PBNU lewat panitia pengarah dan panitia pelaksana untuk mempercepat pelaksanaan muktamar.

Sebagaimana diketahui, kombes dan munas beberapa bulan lalu di Jakarta telah menyepakati bahwa Muktamar NU ke-34 akan diselenggarakan pada tanggal 23 hingga 25 Desember 2021 di Lampung.

"Surat perintah ini ada latar belakangnya. Tidak ujug-ujug," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf di Jakarta, Jumat (26/11/2021).

"Itulah kenapa saya bilang bahwa PBNU itu sedang tidak baik-baik saja" tambah Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf.

Sebelum surat perintah itu dibuat, telah ada jadwal rapat untuk menyikapi status PPKM level 3 pada periode 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 secara nasional.

Peserta rapat, kata Gus Ipul, adalah rais aam, katib aam, ketua umum dan sekretaris jenderal.

Rapat disepakati dilakukan pada Rabu, 24 November 2021.

"Sayangnya hari itu deadlock, maka Sekjen meminta agar rapat ditunda dan dilanjutkan hari Kamis tanggal 25 Desember 2021," lanjutnya.

Menurut Gus Ipul, keempatnya sepakat bertemu lagi hari Kamis kemarin dan mengundang panitia muktamar.

Rais aam dan katib aam, lanjut Ketua Umum PP GP Ansor dua periode itu, datang kembali untuk melanjutkan rapat yang tertunda.

Sayangnya, kata Gus Ipul, ketua panitia, ketua umum dan sekjen tidak muncul.

Karena tidak ada kejelasan soal kehadiran ketua umum, sekjen dan ketua panitia itulah, lanjut Gus Ipul, maka Rais Aam memutuskan untuk menerbitkan surat perintah.

"Rapat Kamis itu harusnya dimulai ba'da zuhur. Tapi, jangankan ketua panitia, bahkan ketua umum dan Sekjen saja tidak muncul. Ini yang saya katakan bahwa PBNU itu tidak sedang baik-baik saja," jelas Gus Ipul.

"Ketidakhadiran ketua panitia, ketua umum dan sekjen di hari kedua rapat, menjadi petunjuk bahwa di sini terlihat tak ada komitmen menjalankan hasil rapat," ujar Gus Ipul.

Kini, dengan terbitnya surat perintah, maka simpang siur soal kapan muktamar terjawab sudah.

"Semua pihak harus mematuhi keputusan rais aam, sebagai pemegang komando tertinggi PBNU," tutup Gus Ipul.(Tim/Red)

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar